Pembangkitlistrik adalah serangkai peralatan dan mesin yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik melalui proses transformasi energi dengan menggunakan sumber energi. Pembangkit listrik ada beberapa jenis dan biasanya menghasilkan tegangan listrik arus bolak-balik. Kali ini kita akan membahas pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air. Gayamagnet, adalah gaya yang ditimbulkan oleh tarikan atau dorongan dari magnet. Contohnya adalah tertariknya paku ketika didekatkan dnegan magnet. Benda akan dapat ditarik oleh magnet selama benda berada di dalam medan magnet. Gaya gravitasi, adalah gaya yang ditimbulkan oleh tarikan bumi. Misalnya, saat terjatuhnya buah apel dari pohon ke tanah. Gayalistrik merupakan gaya yang terjadi karena aliran muatan listrik. Aliranmuatan listrik ini ditimbulkan oleh sumber energi listrik. Contoh gaya listrik adalah bergeraknya kipas angin karena dihubungkan dengan sumber energilistrik. Muatan listrik dari sumber energi listrik mengalir ke kipas angin. Sehingga, kipas angin dapat bergerak. Bendabermuatan penghasil listrik disebut muatan sumber. Sementara, muatan lain yag diletakan dalam pengaruh medan listrik muatan sumber disebut muatan uji. Berikut rumusnya: E = k Q/r2. atau. Sebuah titik bermuatan q terletak di titik Y dalam medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan positif, mengalami gaya sebesar 0,03 N. Apabila Dimanasemua hal yang berkaitan dengan listrik sudah pasti turut memanfaatkan energi dari listrik itu sendiri. BERIKUT INI ADALAH PENGERTIAN DAN DEFINISI LISTRIK DAN SEGALA HAL YANG BERKAITAN DENGAN LISTRIK: * TEGANGAN LISTRIK Adalah sebuah dorongan yang ditimbulkan oleh sumber listrik. Satuan dari tegangan listrik adalah Voltage (V) Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. - Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan usaha. Energi pada dasarnya sudah tersedia di alam, segala sesuatu yang tersedia di alam dan mengandung energi disebut sumber energi. Dalam hal ini, menurut Soetyono Iskandar dan Djuanda 2017 dalam Konversi Energi, energi bersifat abstrak dan sukar dibuktikan namun dapat dirasakan keberadaannya. Energi juga tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat berubah bentuk konversi dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi lainnya. Hal tersebut disebut juga dengan hukum kekekalan energi. Energi tersebut perlu dikonversi agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan manusia. Sebagai contoh yaitu sumber energi yang paling utama dibumi, matahari. Sejak dulu manusia memanfaatkan sel surya dari matahari untuk menghasilkan energi listrik. Jika tidak ada matahari, dapat dipastikan pula manusia akan hidup dalam kegelapan karena tidak adanya sumber penerangan utama di bumi. Selain itu, masih banyak sumber energi lainnya yang dapat dimanfaatkan manusia. Energi-energi tersebut di antaranya adalah 1. energi angin yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pelayaran, pembangkit listrik tenaga air, atau saluran irigasi. 2. energi air yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air PLTA. 3. energi minyak dan gas bumi yang dimanafatkan sebagai bahan bakar kendaraan atau mesin, sumber gas cair yang dapat ditemukan pada gas LPG, dan industri petrokimia seperti pembuatan pupuk urea, kosmetik, serat pakaian, cat, dan lilin. 4. energi batu bara yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar pembangkit listrik, bahan industri alumunium, dan membantu proses industri baja. 6. energi nuklir yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir PLTN, atau pemanfaatan bidang kesehatan seperti alat-alat Kamera Gamma, Renograf dan Thyroid Uptake, dan Radiofarmaka I-131 Hippuran. Selain itu, masih banyak sumber energi lainnya. Adapun diketahui bahwa bentuk energi bermacam-macam dan dapat dimanfaatkan sesuai jenisnya. Berikut adalah pemarapan bentuk-bentuk energi berdasarkan buku Energi dan Perubahannya oleh Kandi dan Yamin Winduono 2012. Bentuk-bentuk energi 1. Energi kinetik Energi kinetik merupakan energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak, misalnya orang yang sedang berlari atau sepeda yang dikayu. Besar kecilnya energi kinetik suatu benda bergantung kepada massa dan kelajuan benda tersebut. Rumus perhitungan energi ini sebagai berikut. EK = 1/2 mv² atau EK = 0,5 mv² KeteranganEk = energi kinetik joulem = massa benda kgv = kecepatan benda m/s 2. Energi potensial Energi potensial EP merupakan energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukannya atau kondisinya. Energi potensial memiliki beberapa bentuk di antaranya sebagai berikut. a. energi potensial gravitasi, energi ini diperngaruhi adanya gaya gravitasi. Misalnya terjadi pada seseorang yang melempar bola yang menyebabkan bola memiliki energi kinetik. Akan tetapi, setelah meninggalkan tangan, hanya gaya gravitasi bumi yang bekerja pada bola tersebut. Gaya tarik gravitasi antara bola dan bumi merupakan interaksi gaya antara anggota sistem, maka energi yang tersimpan dalam sistem disebut energi potensial gravitasi. Rumus perhitungan energi ini sebagai berikut. EP= mgh m = massa benda kgg = percepatan gravitasi m/s2h = ketinggian benda m b. energi potensial elastis, energi ini dimiliki oleh benda-benda elastis, seperti karet, bola karet, pegas, dan lain-lain. Misalkan sistem terdiri dari tali busur, anak panah, bumi. Misalnya pada gerak menarik anak panah pada tali busur. Energi itu disebut energi potensial elastis atau pegas, namun ketika dilepaskan energi berubah menjadi kinetik. Berikut adalah rumus perhitungan energi potensial Energi mekanik Gabungan antara energi kinetik dan energi potensial gravitasi dinamakan energi mekanik. Besarnya energi mekanik yangdimiliki oleh suatu benda pada setiap perubahan posisi selalu tetap. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi mekanik. Dapat juga berarti jika pada suatu posisi energi potensial yang dimiliki benda maksimal, maka pada posisi tersebut energi kinetiknya minimal. Sebaliknya jika pada saat posisi energi kinetik maksimal, maka energi potensialnya minimal. Rumus energi ini adalah EM = EK + EP Keterangan EM = Energi mekanik benda JEK = Energi kinetik benda JEP = Energi potensial benda J 4. Energi termal Energi termal didefinisikan sebagai jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh atom-atom dan molekul-molekul yang membentuk zat. Menurut teori kinetik-molekul, benda panas memiliki energi yang lebih besar dibandingkan dengan benda yang dingin. 5. Energi listrik Energi listrik merupakan energi yang ditimbulkan oleh benda yang bermuatan listrik. Muatan listrik yang diam statis menimbulkan energi potensial listrik, sedangkan muatan listrik yang bergerak dinamis menimbulkan arus listrik dan energi magnet. Secara matematis energi potensial listrik dirumuskan sebagai berikut. Ep = qV keteranganq = muatan listrik coulombV = potensial listrik voltEp = energi potensial listrik joule Selain itu, diketahui juga energi listrik dalam rangkaian yang didapati dari energi kimia yang berasal dari baterai diubah menjadi energi dalam sehingga suhu konduktor juga Mengenal Sumber Energi Alternatif Matahari, Angin hingga Air Energi Alternatif Keuntungan-Kerugian Panas Bumi & Panas Matahari Mengenal Energi Perubahan & Manfaatnya Bagi Kehidupan Sehari-Hari - Pendidikan Kontributor Nika Halida HashinaPenulis Nika Halida HashinaEditor Yulaika Ramadhani Tegangan atau potensial listrik V adalah energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar, dirumuskan V = W/Q, di mana W adalah energi potensial listrik dan Q adalah muatan listrik. Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi fisika kita kali ini akan membahas salah satu besaran dalam kelistrikan, yaitu tegangan atau beda potensial listrik. Sebelumnya, kita telah menuntaskan pembahasan tentang arus listrik, di mana disebutkan bahwa arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Definisi tersebut sekaligus menginformasikan kepada kita bahwa tegangan listrik dan arus listrik merupakan dua besaran yang saling terkait. Tegangan listrik menjadi sebab timbulnya arus listrik. Dengan kata lain, muatan listrik memerlukan tegangan agar bisa mengalir. Lantas, apa sih hakikat tegangan listrik itu? Nah, hal inilah yang akan dijelaskan dalam materi ini. Selain itu, akan dijelaskan pula simbol, satuan, rumus, dan contoh soal tegangan listrik beserta jawabannya. Baiklah, kita mulai saja materinya... Daftar Isi 1Pengertian Tegangan Listrik 2Sumber Tegangan Listrik 3Jenis Sumber Tegangan Listrik Listrik DC Listrik AC 4Simbol Satuan Tegangan Listrik 5Alat Ukur Tegangan Listrik 6Rumus Tegangan Listrik 7Contoh Soal Tegangan Listrik 8Kesimpulan Pengertian Tegangan Listrik Apa yang dimaksud dengan tegangan listrik? Dalam ilmu kelistrikan, tegangan listrik disebut juga dengan potensial listrik, yaitu energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar. Dalam pengertian yang lain, tegangan listrik bisa juga diartikan sebagai "dorongan" listrik yang bisa diberikan terhadap elektron yang mengalir melalui rangkaian. Dorongan ini disebut gaya gerak listrik ggl, yaitu energi yang dimiliki sumber arus listrik yang seolah-olah berfungsi sebagai gaya penggerak muatan listrik dalam rangkaian Gaya gerak listrik ggl dihasilkan oleh sumber tegangan listrik. Semakin besar tegangan suatu sumber, maka semakin besar pula gaya gerak listrik yang dihasilkan. Sumber Tegangan Listrik Sumber tegangan listrik adalah semua yang terlibat dalam perubahan bentuk energi lain menjadi energi listrik. Sumber tegangan listrik diperlukan untuk menciptakan beda tegangan atau beda potensial listrik dengan cara memproduksi kelebihan elektron di suatu kutub dan mengurangi elektron di kutub yang lain. Akibatnya, aliran elektron akan terjadi dari kutub negatif ke kutub positif dan di saat bersamaan akan mengalir pula arus listrik konvensional dari kutub positif potensial tinggi ke kutub negatif potensial rendah. Hal ini bisa diibaratkan dengan aliran air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Semakin besar perbedaan ketinggiannya, semakin besar pula kecepatan alirannya. Begitu pun arus listrik, agar arus bergerak dengan cepat, di antara kedua kutub harus diberi beda tegangan yang tinggi. Jenis-Jenis Sumber Tegangan Listrik Secara umum, sumber tegangan listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu tegangan listrik searah DC dan tegangan listrik bolak-bolak AC. 1. Sumber Tegangan Listrik Searah DC DC merupakan singkatan dari Direct Current, artinya arus listrik searah. Jadi, sumber tegangan listrik DC adalah sumber tegangan yang menghasilkan arus listrik searah. Tegangan listrik arus searah yang paling banyak dikenal dewasa ini berasal dari proses elektrokimia dan perubahan energi mekanik. Berikut ini beberapa contoh sumber tegangan listrik searah DC dalam kehidupan sehari-hari Elemen elektro kimia Elemen Volta Accumulator aki Elemen kering Termo elemen Photo Electric Cell Generator arus searah DC 2. Sumber Tegangan Listrik Bolak-Balik AC AC merupakan singkatan dari Alternating Current, artinya arus bolak-balik. Jadi, sumber tegangan listrik AC adalah sumber tegangan yang menghasilkan arus listrik bolak-balik. Listrik yang berada di dalam rumah kita termasuk arus listrik AC. Tegangan listrik AC berasal dari proses induksi elektromagnetik dengan cara memutar kumparan di dalam medan magnet tetap. Putaran tersebut menyebabkan terjadinya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet di dalam kumparan sehingga menghasilkan gaya gerak listrik ggl. Contoh sumber tegangan listrik AC dalam kehidupan sehari-hari adalah listrik PLN dan generator AC. Simbol dan Satuan Tegangan Listrik Dalam fisika, tegangan listrik disimbolkan dengan huruf kapital V dan dinyatakan dalam satuan SI Volt, yang diadopsi dari nama fisikawan Italia penemu baterai, Alessandro Volta. Berdasarkan jenis satuannya, tegangan listrik adalah salah satu besaran turunan. Selain itu, tegangan listrik juga termasuk ke dalam besaran skalar. Alat Ukur Tegangan Listrik Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik disebut voltmeter. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip hukum Ohm yang menyatakan bahwa tegangan listrik sebanding dengan besar arus untuk nilai hambatan yang sama. Prinsip kerja voltmeter adalah menimbang tegangan yang diukur dengan tegangan yang sudah diketahui besarnya dengan menggunakan sirkuit jembatan. Bagaimana cara mengukur tegangan listrik? Jadi, pengukuran beda potensial dilakukan dengan mengatur batas ukur pada alat dan menghubungkan dua kabel dari voltmeter ke ujung-ujung lampu, dirangkai secara potensial antara kutub-kutub sumber listrik ketika sakelar terbuka atau tidak mengalirkan arus disebut gaya gerak listrik GGL, dilambangkan beda potensial antara kutub-kutub suatu elemen listrik ketika sakelar ditutup atau mengalirkan muatan listrik disebut tegangan jepit, dilambangkan V. Rumus Tegangan Listrik Tegangan listrik adalah energi potensial listrik per satuan muatan, dirumuskan V = W/Q Keterangan V = tegangan/potensial listrik Volt W = energi potensial listrik J Q = muatan listrik C Dalam suatu rangkaian tertutup, tegangan listrik berbanding lurus dengan kuat arus listrik dan kemampuannya untuk menggerakkan listrik dipengaruhi oleh besarnya hambatan, dirumuskan V = I . R Keterangan V = tegangan/potensial listrik volt I = kuat arus listrik A R = hambatan listrik Selain itu, hubungannya dengan daya listrik, dirumuskan dengan persamaan matematis V = P/I Keterangan V = tegangan/potensial listrik volt I = kuat arus listrik A P = daya listrik watt Contoh Soal Tegangan Listrik Berikut ini adalah beberapa contoh soal tentang tegangan listrik Contoh Soal 1 Jumlah muatan yang dipindahkan pada sebuah rangkaian listrik adalah 15 Coulomb. Jika energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan tersebut dari ujung-ujung rangkaian adalah 45 Joule, berapakah besar tegangan listrik antara ujung-ujung rangkaian tersebut? Jawaban Diketahui Q = 15 C W = 45 J Ditanyakan V...? Penyelesaian V = W/Q = 45/15 = 3 Volt Jadi, besar tegangan listrik antara ujung-ujung rangkaian adalah 3 Volt. Contoh Soal 2 Pada suatu penghantar yang memiliki hambatan 110 Ohm mengalir arus listrik sebesar 2 A. Berapakah beda potensial pada penghantar tersebut? Jawaban Diketahui R = 110 I = 2 A Ditanyakan V...? Penyelesaian V = I . R = 2 . 110 = 220 Volt Jadi, beda potensial pada penghantar adalah 220 Volt. Contoh Soal 3 Sebuah pembangkit listrik menghasilkan daya sebesar 1 Mega Watt yang akan dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Jika kuat arus yang mengalir 8 A, berapakah tegangan listrik yang dihantarkan? Jawaban Diketahui P = 1 MW = Watt I = 8 A Ditanyakan V...? Penyelesaian V = P/I = = Volt Jadi, tegangan listrik yang dihantarkan adalah Volt. Kesimpulan Jadi, tegangan atau potensial listrik V adalah energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar, dirumuskan V = W/Q, di mana W adalah energi potensial listrik dan Q adalah muatan listrik. Gimana adik-adik, udah paham kan materi tegangan listrik di atas? Jangan lupa lagi yah. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat. 1 Tarikan atau dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik disebut gaya -Listrik yang mengalir disebut listrik-Ilmuwan yang menemukan hukum gravitasi adalah-Menempelnya potongan kertas pada penggaris yang telah digosok kain merupakan contoh listrik-Jawab semua ya...yg betul aku bikin brainliest/terbaik Jawaban1. gaya listrik statis2. Arus Listrik3. Isaac Newton4. StatisPenjelasanmaaf klw salah semoga membantu yah^_^ Jawaban1 Listrik Statis2 Arus Listrik atau Electric Current3 Isaac Newton4 Muatan ListrikPenjelasanM a a f K a l a u S a l a h - Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Ada sifat dan jenis bahan konduktor dan isolator sebagai bahan penghantar adalah bahan yang dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik sehingga konduktor sering disebut juga penghantar listrik yang baik. Namun, tidak semua bahan dapat mengalirkan arus listrik dengan baik, yaitu bahan isolator. Meski demikian, tersebut tidak berarti bahwa arus listrik tidak mengalir dalam rangkaian tertutup. Hal ini disebabkan karena hambatan jenis penghantar terlalu besar sehingga sulit menghantarkan arus dan Jenis Bahan Konduktor Semua bahan yang dapat mengalirkan arus dengan mudah dinamakan dengan konduktor. Adapun, yang termasuk bahan-bahan konduktor adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut. Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron, bahan ini memiliki sifat sebagai penghantar listrik. Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting yaitu a. Daya hantar listrikb. Koefisien temperatur tambahanc. Daya hantar panasd. Daya tegangan tarike. Timbulnya daya elektro-motoris termo Sementara, mengutip modul Prakarya SMA Kelas IX 2018, berikut ini adalah jenis-jenis bahan penghantar atau konduktor 1. Aluminium AISifat penting bahan aluminium yaitu Dapat ditempa dalam keadaan dingin •Tidak tahan terhadap garam dapur atau laut •Warna silver atau perak Titik didih=18000C •Rho ρ = 0,0278 •Alpha α = 0,0047 2. Tembaga CuBeberapa sifat penting logam tembaga yaitu Dapat disepuh dan berkarat bila terkena CO² •Titik didih = 22360C – 23400C •Rho ρ = 0,017 •Alpha α = 0,0043 3. Seng ZnBeberapa sifat penting yang dimiliki oleh bahan logam seng adalah Dapat ditempa dalam keadaan dingin •Tidak tahan terhadap garam dan asam garam •Warna putih kebiru-biruan •Titik didih = 9070C •Rho ρ = 0,0043 •Alpha α = 0,006 4. Timah SnBeberapa sifat penting yang dimiliki oleh bahan timah adalah Warna jernih mengkilap Titik didih = 2360C Warna putih kebiru-biruan Titik didih = 9070C Rho ρ = 0,0043 Alpha α = 0,12 Selain bahan logam yang telah disebutkan di atas, ada juga bahan logam yang lain yang tergolong sebagai bahan konduktor/penghantar pada jenis logam mulia, seperti perak, emas dan platina. Bahan logam ini dinamakan logam mulia karena bahan ini memiliki jumlah elektron valensi yang lengkap, sehingga sangat sulit untuk mengadakan reaksi lain. Bahan padat lain yang dipakai untuk penghantar adalah wolfram yang digunakan untuk filamen katoda pada tabung elektron, lampu-lampu pijar, dan alat pemanas dengan temperatur yang tinggi. Dwilogam atau yang sering disebut bimetal adalah dua jenis logam yang disambung menjadi satu. Pemakaian dalam bidang kelistrikan sangat luas, misalnya kontak pengatur dan regulator digunakan untuk menjaga agar temperatur panas selalu konstan. Bimetal ini dipasang di dalam pemanas dan fungsinya memutus rangkaian bila temperaturnya meningkat dan akan menyambung kembali rangkaian bila temperaturnya turun. Sifat dan Jenis Bahan Isolator Mengutip modul Material Teknik Elektro 2015, Ssolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hampir seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah asbes, kayu kering, gelas, plastik, karet, dan lain-lain. Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat. Elektron-elektronnya sulit untuk bergerak atau bahkan tidak sangat sulit berpindah, walaupun telah terkena dorongan dari luar. Bahan isolator sering digunakan untuk bahan penyekat dielektrik. Penyekat listrik terutama tegangan listrik. Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut, diperlukan jenis bahan yang sesuai. Selain syarat tersebut juga diperlukan syarat yang lain yang dipertimbangkan untuk memenuhi pemakaiannya, antara lain a. Sifat kelistrikanBahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ke tanah. Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya tidak melampaui batas yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku. b. Sifat mekanisMengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misalnya diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka kita harus menggunakan bahan dari kain daripada kain lebih kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas. c. Sifat termisPanas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus magnet, berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar alam sekitar. Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan. d. Sifat kimiaPanas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan susunan kimia bahan. Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air. Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya bermacam-macam asal, sifat, dan ciri bahan penyekat, maka untuk memudahkan dalam memilih untuk aplikasi dalam kelistrikan maka bahan penyekat akan dibagi ke dalam beberapa kelompok yaitu Bahan tambang batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya Bahan berserat benang, kain, kertas, kayu, dan sebagainya Gelas dan keramik Plastik Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya Bahan yang dipadatkan Baca juga Apa Itu Kebiri Kimia & Bagaimana Pelaksanaan Hukumnya di Indonesia? Apa Saja Faktor-Faktor yang Memengaruhi Korosi Air & Elektrokimia Apa Itu Konduktor-Isolator Pengertian, Contoh, & Penggunaannya - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Addi M Idhom Kehidupan manusia sangat bergantung pada listrik. Secara garis besar, energi listrik dibedakan menjadi dua, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik dinamis adalah listrik yang bergerak atau disebut arus listrik. Pada listrik dinamis, aliran partikel bermuatan dalam bentuk arus listrik dapat menghasilkan energi listrik. Arus listrik mengalir dari titik potensial lebih tinggi ke titik potensial lebih rendah, apabila kedua titik tersebut terhubung dalam suatu rangkaian tertutup. Penjelasan ini tercantum dalam buku Listrik IPA Kelas IX. Mengutip buku Teknologi Dasar Otomotif, listrik dinamis merupakan keadaan terjadinya aliran elektron-elektron bebas yang berasal dari elektron-elektron yang sudah terpisah dari atomnya masing-masing. Elektron-elektron akan bergerak melalui suatu benda yang memiliki sifat konduktor. Bila elektron bebas bergerak ke arah yang tetap, maka listrik dinamis ini disebut listrik arus searah DC. Bila arah pergerakan jumlah arus secara periodik terhadap waktu, maka listrik dinamis ini disebut arus bolak balik AC. Arus Listrik Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang bergerak mengalir melalui penghantar dari sumber listrik dalam tiap satuan waktu. Arus listrik selalu mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah. Rumus kuat arus listrik adalah I = Q/t dengan I adalah kuat arus listrik, Q adalah muatan listrik, dan t adalah waktu. Satuan besar kecilnya arus listrik adalah Ampere A. Berdasarkan buku Pembelajaran Konsep Listrik dan Magnet, arus listrik dibedakan menjadi dua, yaitu arus listrik searah atau DC dan arus listrik bolak-balik atau AC. 1. Arus Listrik Searah atau Direct Current DC Arus listrik searah atau direct current DC adalah arus yang aliran listriknya selalu tetap dan konstan sepanjang waktu dan hanya memiliki satu arah, yaitu positif ke negatif. Sumber penghasil listrik DC dibedakan menjadi dua, yaitu Elemen Primer Elemen primer adalah elemen yang tidak dapat dimuati kembali bila muatannya habis. Ketika tegangan listrik elemen tersebut habis, maka tidak dapat digunakan lagi. Contoh elemen primer adalah baterai kering. Elemen Sekunder Elemen sekunder merupakan elemen yang dapat dimuati kembali jika muatannya habis. Hal ini menyebabkan arus listrik dapat mengalir kembali pada elemen tersebut. Contoh elemen sekunder adalah akumulator aki dan baterai isi ulang. 2. Arus Listrik Bolak Balik atau Alternating Current AC Arus listrik bolak balik atau alternating current AC adalah arus yang dalam pengalirannya bergerak bolak-balik, baik arah maupun besarnya. Sumber arus listrik AC tidak dapat ditentukan kutub positif dan negatif meskipun listrik tersebut juga memiliki dua ujung penghantar atau dua ujung saluran. Hal ini disebabkan arus listrik AC akan mengalir bergantian di antara kedua ujungnya, terkadang berada dalam posisi positif atau negatif. Banyaknya aliran bolak-balik yang ditempuh dalam setiap sekon disebut frekuensi. Contoh sumber arus listrik AC adalah listrik PLN yang memiliki frekuensi 60 Hz. Artinya, dalam setiap detik, arus telah mengalir bolak-balik sebanyak 60 kali. Listrik yang berada dalam rumah juga termasuk arus listrik AC. Contoh lain dari sumber listrik AC adalah dinamo dan generator listrik. Hukum Ohm Sebagaimana dijelaskan dalam buku Hal-Hal yang perlu Kamu Ketahui tentang Listrik, arus listrik dapat mengalir pada rangkaian listrik jika terdapat beda potensial dalam rangkaian tertutup. Hubungan antara kuat arus listrik dengan beda potensial listrik pertama kali diteliti oleh Georg Simon Ohm. Hasil penelitiannya kini dikenal dengan Hukum Ohm. Hukum Ohm menjelaskan keterkaitan beda potensial atau tegangan dari sebuah sumber arus, kuat arus listrik, dan resistansi suatu rangkaian. Hukum Ohm menyatakan, jika tegangan dalam suatu rangkaian dinaikkan, maka arusnya akan naik, begitu pula sebaliknya. Contohnya, saat tegangan listrik ditambah dua kali, arus juga akan bertambah dua kali. Artinya, kuat arus sebanding dengan tegangan. Jika tegangan tetap konstan, maka resistansi penghantar yang lebih kecil akan menghasilkan arus yang lebih besar karena kuat arus berbanding terbalik dengan hambatan listrik. Berdasarkan Hukum Ohm, rumus kuat arus listrik adalah I = V/R. I menyatakan kuat arus, V adalah tegangan, dan R adalah resistansi atau hambatan. V merupakan simbol dari beda potensial dengan satuan Volt, R adalah hambatan dengan satuan Ohm , dan I adalah kuat arus dengan satuan Ampere. Contoh soal Suatu penghantar memiliki hambatan 10. Jika beda potensial ujung-ujung penghantar tersebut 12V berapa kuat arus yang mengalir dalam penghantar tersebut? Jawab Diketahui R = 10; V = 12V. I = V/R I = 12/10 I = 1,2 A Jadi, kuat arus yang mengalir adalah 1,2 A. Rangkaian Listrik Rangkaian listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Berdasarkan kehadiran arus yang mengalir, rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik terbuka dan tertutup. Pada rangkaian listrik terbuka, tidak ada arus listrik yang mengalir. Sedangkan pada rangkaian listrik tertutup, terdapat arus listrik yang mengalir karena kedua kutub pada sumber arus listrik saling dihubungkan. Demikian penjelasan tentang listrik dinamis.

dorongan listrik yang ditimbulkan oleh sumber listrik disebut